Denasri Wetan, Batang- Sampah menjadi masalah utama di seluruh dunia, khususnya di Desa Denasri wetan. Pengolahan dan daur ulang sampah menjadi PR seluruh pihak. Bank sampah maupun asuransi sampah saat ini seolah menjadi trend baru yang menjanjikan. Bank sampah merupakan program yang dicanagkan pemerintah untuk Desa Denasri Wetan sebagai kelanjutan dari program Kotaku (Kota Tanpa Kumuh) di Desa Denasri Wetan.
Tim Mahasiswa KKN II Universitas Diponegoro melakukan koordinasi dengan perangkat desa untuk mencoba menghidupkan kemvali Bank Sampah Denasri Wetan yang sempat vakum pasca Ramadhan dan Lebaran. Usaha ini mungkin belum menghasilkan target semula untuk menjalankan kembali Bank Sampah, hal ini disebabkan oleh hambatan biaya dari pemerintah yang masih belum cair. Alhasil Tim Mahasiswa mencari alternatif lain untuk menangani masalah sampah Denasri Wetan, yaitu penyuluhan dan gerakan Ecobrick Gemas serta kerja bakti sedesa.
Ecobrick
Ecobrick merupakan Bata dari plastik yang dapat mengurangi volume sampah. Selain didaur ulang, Ecobrick dapat digunakan sebagai hiasan maupun bahan bangunan layaknya bata sesungguhnya. Cara membuatnya cukup mudah. Sampah plastik dilipat kecil-kecil, dimampatkan, dan dimasukkan ke dalam botol plastik. Sampah seberat 0,33 gram hanya memakan volume 1 ml dari botol plastik tersebtu. Bayangkan jika kita menggunakan botol dengan volume 600 ml, kita dapat menampung 600 buah sampah plastik di dalam botol kecil. Hal ini dapat mebgurangi masalah sampah plastik yang sangat meresahkan masyarakat.
Tanpa ecorbrick, sampah plastik akan berserakan bahkan membentuk gunungan sampah plastik yang dapat membahayakan kesehatan. Selain itu, tanpa ecobrick, beberapa kelompok mayarakat memilih untuk membakar dan membuang sampah plastik ke sungai. Asap sampah plastik yang terhirup dalam jangka panjang dapat membahayak kesehatan paru-paru masayarakat sekitar, selain itu terjadi kerusakan tanah tempat pembakaran sampah plastik. Sampah yang dibuang di sungai selain dapat menyumbat saluran dan menyebabkan banjir, juga berbahaya bagi fauna di sungai dan di laut. Banyak hewan laut yang tersedak dan memakan plastik yang berserakan di laut sebagai akumulasi dari sampah sampah di sungai. Ecobrick dapar menjadi solusi dari masalah sampah plastik tersebut. Mari kita mulai dari individu masing masing. Mari buat gerakan serentak dan berkesinambungan untuk mengatasi masalah sampah plastik dengan Ecobrick!
Gemas
Gerakan Mengolah Sampah (Gemas) merupakan cara mudah untuk mendaur ulang sampah. Sampah digolongkan menjadi sampah organik dan anorganik. Sampah organik merupakan sampah yang dapat didaur ulang di dalam tanah. Sementara sampah organik dikumpulkan dan disetorkan pada Bank Sampah. Sampah kertas, kardus, dan plastik yang semula udah dikelompokkan dengan masing-masing jenisnya, dapat ditukarkan dengan rupiah yang diakumulasikan pengambilannya di akhir tahun. Sampai saat ini Bank sampah terdekat dari Desa Denasri Wetan adalah Bank Sampah di desa tetangga, yaitu di Desa Kasepuhan. Beberapa warga Denasri Wetan sudah menjalani program Gemas dan mendapatkan hingga beberapa juta rupiah setiap tahunnya dari Bank sampah tersebut. Diharapkan Program Gemas dapat diterapkan oleh lebih banyak warga agar dapat mengurangi gunungan sampah maupun asap dari pembakaran sampah yang meresahkan warga.
Kerja Bakti Sedesa
Kerja Bakti membersihkan Desa Denasri Wetan merupakan gerakan simbolis sebagai penyadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan kebersihan lingkungan Desa Denasri Wetan. Kegiatan Tim II Mahasiswa KKN Desa Denasri Wetan ini merupakan langkah awal untuk menangani masalah sampah dan kebersihan yang selama ini belum dapat dipecahkan olehu warga maupun pemerintah. Tim mahasiswa menyadari perlunya gerakan berkesinambungan dan dukungan berbagai pihak untuk membersihkan desa dari masalah utama sampah, Untuk itu kegiatan kerja bakti ini diiringi dengan penyuluhan di berbagai kalangan warga untuk meningkatkan kesadarannya mengenai kesehatan dan kebersihan lingkungan serta Gerakan Ecobrick Gemas.